Masriadi Sambo

Top Menu

  • Home Page Utama
  • Tentang Saya

Main Menu

  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Artikel
  • Buku
  • Catatan
  • Cerpen
  • Info
  • Jurnal
Sign in / Join

Login

Welcome! Login in to your account
Lost your password?

Lost Password

Back to login

Masriadi Sambo

Masriadi Sambo

  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Artikel
  • Buku
  • Catatan
  • Cerpen
  • Info
  • Jurnal
  • Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di Aceh

  • Kritik Buat Gugus Tugas Covid-19

  • Menikmati Sejuk di Lhok Sijuek ….

  • Dan Uban pun Bertambah | 15 Desember

  • Kisah Nur Fadhilah, Lumpuh Total, Ditinggal Suami dan Membesarkan Anak

  • Palang Pintu Terakhir Penderita HIV di Aceh….

  • Cerita Dani kembangkan Bisnis Kopi

  • Secangkir Kopi Nira di Suatu Sore…

Catatan
Home›Catatan›Kritik Buat Gugus Tugas Covid-19

Kritik Buat Gugus Tugas Covid-19

By Masriadi Sambo
April 9, 2020
74
0
Share:

Lembaga Integriry Aceh mengkritik transparansi  gugus tugas kabupaten/kota  soal data virus Corona. Pasalnya, gugus tugas di tingkat kabupaten/kota seakan-akan tidak ingin mempublis data rapid test dan upaya lain yang dilakukan untuk mendeteksi masyarakat yang diduga terpapar virus.

Sekjen Integrity Aceh Masriadi, Kamis (9/4/2020) mengungkapkan, pernyataan antar gugus tugas seringkali berbeda satu sama lainnya. Misalnya, soal pernyataan tentang dokter spesialis dideteksi terpapar corona dari hasil rapid test di Aceh Utara.

“Hasil rapid test itu diketahui umum tidak akurat 100 persen. Perlu uji swab untuk memastikan apakah positif atau tidak. Lalu apakah dengan dalih itu harus menyembunyikan data? Tidak fair juga kalau itu alasannya, deteksi dini itu penting untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan tenaga medis,” sebut Masriadi.

Di sisi lain, keterangan tim gugus tugas soal kasus itu berbeda satu dengan lainnya. Bahkan, ada tim gugus tugas yang menyatakan tidak mengetahui informasi itu.

“Lalu kerjaan gugus tugas soal penyebaran informasi apa, ini aneh malah unik?,” sebutnya. Belum lagi,  soal distribusi update informasi dari gugus tugas juga nyaris tidak ada. Menurutnya selama ini, wartawan pro aktif mencari data dengan sibuk menghubungi narasumber. Sementara gugus tugas nyaris pasif dan menunggu dihubungi para wartawan.

“Idealnya gugus tugas itu meniadakan konfres tatap muka. Diganti dengan by video atau live by teknologi yang ada. Sudah banyak aplikasi bisa siaran langsung kan. Masak iya, ini masih kuno betul, konfres harus tatap muka,” sebutnya. Kondisi itu diduga karena tim gugus tugas tidak memiliki kompetensi memadai untuk menyebar informasi secara digital. Padahal, di era ini perlu disebar informasi terpercaya lewat teknologi digital.

“Masyarakat kita juga mengakses informasi digital kan. Masak iya, pemerintahnya tidak gunakan itu sebagai kampanye besar-besaran untuk edukasi masyarakat dengan informasi yang benar soal Covid-19,” katanya lagi.

Kemudian, Masriadi juga mengkritik sikap  pejabat  di Aceh Utara yang memberi contoh buruk kepada masyarakat soal antisipasi wabah Korona. “Misalnya, ketika santri dayah diperiksa kesehatan sebelum pulang ke rumah. Itu bagus, namun ketika ditumpuk dalam jumlah besar begitu di Aceh Utara, ini jadi masalah, karena  dinas dayah tak menerapkan sosial distancing. Kampanye dan perbuatan pejabat itu tidak selaras,”pungkasnya.

Salinan ini telah tayang di https://anteroaceh.com/news/integrity-aceh-kritik-gugus-tugas-corona-ini-masalahnya/index.html.

TagsKritik Buat Gugus Tugas Covid-19
Previous Article

Menikmati Sejuk di Lhok Sijuek ….

Next Article

Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di ...

Share:

Masriadi Sambo

Sehari-hari lebih banyak di warung kopi. Menikmati kopi, menulis apa saja sesukanya, seenaknya. Sejauh ini telah menulis beberapa buku dan novel, diantaranya Cinta Kala Perang, Cinta Yang Hilang, Pengantar Jurnalisme Multiplatform, Media Relations Kontemporer. Aktif menjadi pembicara untuk tema jurnalisme, komunikasi massa dan politik. Menjadi peneliti tetap di Integrity, sebuah lembaga swadaya masyarakat berbasis di Lhokseumawe. Sejak tahun 2005 hingga kini, menulis esei, artikel, cerita pendek, buku, buku biografi, buku ilmiah dan novel.

Related articles More from author

  • Catatan

    Berawal dari Buku, Anak dan Ikhtiar Pengabdian Agustia  

    Juli 22, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Asa Salahuddin jadikan Ulee Madon Sentra Udang

    Juni 28, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Berpuluh Tahun Merdeka, Kapan Kami Nikmati Air Tawar…

    Agustus 22, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Nikmati Durian dari Selatan

    Juli 28, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Ervan Handoko, Kelucuan Itu Telah Pergi…

    Agustus 9, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Nikmati Ikan Bakar di Jaring Pukat

    Juni 26, 2019
    By Masriadi Sambo

Baca juga :

  • Catatan

    Dan Uban pun Bertambah | 15 Desember

  • Cerpen

    Anak Batu

  • Info

    Malu Saya Meminta, Biarlah Saya Berusaha

Postingan Terbaru

Catatan

Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di Aceh

  • Kritik Buat Gugus Tugas Covid-19

    By Masriadi Sambo
    April 9, 2020
  • Menikmati Sejuk di Lhok Sijuek ….

    By Masriadi Sambo
    Januari 23, 2020
  • Dan Uban pun Bertambah | 15 Desember

    By Masriadi Sambo
    Desember 31, 2019
  • Kisah Nur Fadhilah, Lumpuh Total, Ditinggal Suami dan Membesarkan Anak

    By Masriadi Sambo
    Desember 9, 2019

Temukan saya di Facebook

Kontak

  • Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe Jalan Simpang Ardat No 20, Kota Lhokseumawe 24300
  • 0852-9650-3400
  • aku[at]masriadisambo.id
  • Recent

  • Popular

  • Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di Aceh

    By Masriadi Sambo
    April 16, 2020
  • Kritik Buat Gugus Tugas Covid-19

    By Masriadi Sambo
    April 9, 2020
  • Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di Aceh

    By Masriadi Sambo
    April 16, 2020
  • Lubang Dada

    By Masriadi Sambo
    Mei 29, 2019

Ikuti saya

© Copyright 2020. All rights reserved.