Masriadi Sambo

Top Menu

  • Home Page Utama
  • Tentang Saya

Main Menu

  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Artikel
  • Buku
  • Catatan
  • Cerpen
  • Info
  • Jurnal
Sign in / Join

Login

Welcome! Login in to your account
Lost your password?

Lost Password

Back to login

Masriadi Sambo

Masriadi Sambo

  • Beranda
  • Tentang Saya
  • Artikel
  • Buku
  • Catatan
  • Cerpen
  • Info
  • Jurnal
  • Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di Aceh

  • Kritik Buat Gugus Tugas Covid-19

  • Menikmati Sejuk di Lhok Sijuek ….

  • Dan Uban pun Bertambah | 15 Desember

  • Kisah Nur Fadhilah, Lumpuh Total, Ditinggal Suami dan Membesarkan Anak

  • Palang Pintu Terakhir Penderita HIV di Aceh….

  • Cerita Dani kembangkan Bisnis Kopi

  • Secangkir Kopi Nira di Suatu Sore…

Catatan
Home›Catatan›Kita, Lebaran dan Panca Sila

Kita, Lebaran dan Panca Sila

By Masriadi Sambo
Juni 5, 2019
158
0
Share:

1 Juni 2019, diperingati saban tahun. Sebagai hari lahir Panca Sila. Lima dasar negeri ini didirikan. Lewat titisan air mata. Darah mengalir deras membasahi tanah. Lewat gerakan dan aneka daya juang. Dari seluruh suku bangsa. Sabang hingga Merauke. Mianggas hingga Pulau Rote.

Dari tangan kaum tua dan muda. Ulama dan umara. Semua berteguh tekad. Menjadi diri merdeka. Bangsa berdaulat. Dengan berlandaskan berkah Tuhan, ingin menjadi bangsa yang bersatu untuk kemanusiaan.

Lalu dalam tata laku menjadi keniscayaan akan perbedaan sudut pandang. Ditakdirkan untuk melahirkan pendapat beragam. Itu semua tuntas lewat musyawarah, ditemani kopi dan kretek secukupnya.

Silakan tegang urat leher berdebat. Mempertahankan pendapat, menganalisa lewat berbagai sudut masalah. Dari kacamata psikologi, sosial, filosofi, politik dan aneka keilmuan lainnya. Itu lumrah. Lazim. Sangat biasa.

Tagline Hari Lahir Panca Sila, 1 Juni 2017 | FOTO Patembayan.com

Bahkan Bung Karno pun kerap bersitegang dengan Bung Hatta tentang program pembangunan bangsa. Tak ada yang aneh. Namun ketika diputuskan bersama, disanalah kearifan berwibawa. Menjadi penerabas ketegangan dan membungkusnya menjadi satu komitmen. Bersama mewujudkan kemandirian bangsa dalam bungkus keadilan sosial. Untuk seluruh penduduknya. Tanpa melihat agama, adat dan budaya.

Menjadi soal hari-hari ini adalah ketika kita merasa paling benar. Seakan kelompok sana tidak nasionalisme. Soal kesatuan, bangsa ini sudah selesai sejak diproklamirkan oleh Bung Karno. Sejak disepakati sila pertama hingga kelima dasar bernegara itu. Menjadi aneh, ketika mengklaim-aku pancasila-bukan hanya soal tata bahasa. Namun juga soal praktik nyata dalam kehidupan. Satu lagi, bangsa ini butuh contoh nyata. Elit menjadi panutan. Dari setiap kata dan ucapan. Bukan sebatas ucapan berbanding terbalik dengan tingkah laku.

Tahun ini, tagline peringatan 1 Juni lebih baik, menggunakan kata – kita- bukan –aku-seperti tahun lalu. Entah siapa yang punya ide mengampanyekan – aku panca sila—tahun lalu. Jika aku panca sila, maka akan ada kalimatnya, kamu bukan panca sila.

Masriadi Sambo | FOTO By Rahmat Mirza

Sejatinya, kita tidak melulu menganggap diri benar. Yang lain salah. Seakan hanya kita mencintai dan menjaga bangsa ini. Semua rakyat, berkontribusi menjaga dan merawat kemerdekaan. Dengan kadarnya masing-masing.

Bahwa ada satu atau dua yang bermasalah, itu keniscayaan. Di rumah tangga pun kerap terjadi adu mulut. Karena itulah hukum dibuat, diimplementasinya dan sedapat mungkin menjadi godam pengadil untuk bangsa ini. Di sana lah mereka bertanggungjawab untuk negara. Penjara menjadi titik akhirnya.

Maka, sudahlah. Tak perlu membuang energi mengampanyekan aku dan kamu. Kampanyekanlah kita. Bahwa lebaran menjadi titik awal saling memaafkan. Titik awal memulai senyuman baru setelah tegang selama Pemilu. Kamu panca sila, Aku panca sila, Kita panca sila. Semua kita panca sila.

 

Tags1 JUNIHARI LAHIR PANCA SILALEBARAN 2019PANCA SILA
Previous Article

Maaf Atas Segala Khilaf…

Next Article

Anak Batu

Share:

Masriadi Sambo

Sehari-hari lebih banyak di warung kopi. Menikmati kopi, menulis apa saja sesukanya, seenaknya. Sejauh ini telah menulis beberapa buku dan novel, diantaranya Cinta Kala Perang, Cinta Yang Hilang, Pengantar Jurnalisme Multiplatform, Media Relations Kontemporer. Aktif menjadi pembicara untuk tema jurnalisme, komunikasi massa dan politik. Menjadi peneliti tetap di Integrity, sebuah lembaga swadaya masyarakat berbasis di Lhokseumawe. Sejak tahun 2005 hingga kini, menulis esei, artikel, cerita pendek, buku, buku biografi, buku ilmiah dan novel.

Related articles More from author

  • Catatan

    Nikmati Durian dari Selatan

    Juli 28, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Secangkir Kopi Nira di Suatu Sore…

    November 29, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Kisah Nenek Renta, Buta, Sebatang Kara di Pedalaman Aceh Utara

    September 10, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Surga Tenggelam di Blang Kulam…

    Juli 6, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Saya, Junaidi dan Rapai

    Oktober 20, 2019
    By Masriadi Sambo
  • Catatan

    Cerita Dani kembangkan Bisnis Kopi

    November 30, 2019
    By Masriadi Sambo

Baca juga :

  • Catatan

    Satu Siang di Sop Qaisar…

  • Cerpen

    Ismail

  • Catatan

    Makan Nikmat, Musik Asik, Lokasi Instagenic

Postingan Terbaru

Catatan

Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di Aceh

  • Kritik Buat Gugus Tugas Covid-19

    By Masriadi Sambo
    April 9, 2020
  • Menikmati Sejuk di Lhok Sijuek ….

    By Masriadi Sambo
    Januari 23, 2020
  • Dan Uban pun Bertambah | 15 Desember

    By Masriadi Sambo
    Desember 31, 2019
  • Kisah Nur Fadhilah, Lumpuh Total, Ditinggal Suami dan Membesarkan Anak

    By Masriadi Sambo
    Desember 9, 2019

Temukan saya di Facebook

Kontak

  • Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe Jalan Simpang Ardat No 20, Kota Lhokseumawe 24300
  • 0852-9650-3400
  • aku[at]masriadisambo.id
  • Recent

  • Popular

  • Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di Aceh

    By Masriadi Sambo
    April 16, 2020
  • Kritik Buat Gugus Tugas Covid-19

    By Masriadi Sambo
    April 9, 2020
  • Desau Kesejukan di Kebun Kurma Terluas di Aceh

    By Masriadi Sambo
    April 16, 2020
  • Lubang Dada

    By Masriadi Sambo
    Mei 29, 2019

Ikuti saya

© Copyright 2020. All rights reserved.